Sabtu, 04 September 2010

ANALISIS PENAMPANG KOLOM BETON BERTULANG PERSEGI BERLUBANG MENGGUNAKAN PCA COL

Pemasangan pipa pada kolom bangunan
(conduit) banyak ditemukan dalam struktur beton
bertulang. Pemasangan pipa ini dianggap
menguntungkan karena pipa di dalam kolom dapat
dimanfaatkan sebagai saluran listrik, air hujan, air
kotor, dan sebagainya sehingga bangunan akan
terlihat rapi tanpa pipa yang tampak dari luar.
Peraturan beton yang baru (SNI 03-2847-
2002) menyebutkan: Saluran pipa bersama kaitnya,
yang ditanam pada kolom tidak boleh menempati
lebih dari 4% luas penampang yang diperlukan untuk
kekuatan atau untuk perlindungan kebakaran.
Dari uraian di atas dapat disimpulakan
adanya permasalahan untuk memberikan saran-saran
mengenai pemakaian conduit di dalam penampang
kolom mengingat pentingnya elemen kolom dalam
menopang beban bangunan. Tujuan pembahasan
dalam artikel ini adalah mengetahui sejauh mana
pengaruh luas penampang lubang kolom yang
melebihi batas 4% terhadap luas penampang kolom
pada kemampuannya dalam memikul beban struktur
berdasarkan hasil diagram interaksi kolom.
Kekuatan kolom dalam memikul beban
didasarkan pada kemampuannya memikul kombinasi
beban axial (Pu) dan Momen (Mu) secara bersamaan.
Sehingga perencanaan kolom suatu struktur
bangunan didasarkan pada kekuatan dan kekakuan
penampang lintangnya terhadap aksi beban aksial dan
momen lentur. Untuk mempermudah mengetahui
kekuatan penampang kolom biasanya dibuat diagram
interaksi, yaitu suatu grafik daerah batas yang
menunjukkan ragam kombinasi beban aksial dan
momen yang dapat ditahan oleh kolom secara aman
(Wahyudi, 1997).
Pada Diagram Interaksi kolom (lihat Gambar
1), sumbu vertikal menunjukkan beban axial yang
dapat ditahan kolom sedang sumbu horizontal
menunjukkan beban momen yang dapat ditahan oleh
kolom.
Kolom yang mengalami beban axial murni
(Axial Load only) terjadi apabila kolom hanya
menahan beban sentris pada penampangnya (tanpa
eksentrisitas). Pada kondisi ini gaya luar akan ditahan
oleh penampang kolom yang secara matematis
dirumuskan dalam persamaan:
Pn = 0,8 x { 0,85. fc’. (Ag – Ast) + Ast.fy } (1)
dengan
fc’ = Kuat tekan beton yang disyaratkan
(MPa),
Ag = Luas penampang kolom,
Ast = Luas tulangan,
fy = Kuat tarik tulangan baja yang
diijinkan (MPa).
Apabila beban P bergeser dari sumbu kolom,
maka timbul eksentrisitas beban pada penampang
kolom, sehingga kolom harus memikul kombinasi
pembebanan aksial dan momen. Pada kolom yang
mengalami beban eksentris, apabila besarnya beban
aksial dan momen yang ditahan oleh kolom diplotkan
dalam gambar diagram interaksi kekuatan
penampang kolom, maka akan terdapat 4 jenis
kondisi keruntuhan penampang kolom.
Download File

Tidak ada komentar:

Posting Komentar