Sabtu, 14 Agustus 2010

PENGENDALIAN GERUSAN LOKAL DI PILAR DENGAN CHASING PENGAMAN

Peran sungai sebagai penunjang kebutuhan hidup sungguh tidak bisa
dipungkiri. Hal ini menyebabkan fungsi sungai sangat strategis sebagai penunjang
kebutuhan ekonomi. Akan tetapi masalah sungai dari dahulu sampai sekarang
masih hangat dibahas dalam kaitanya dengan keruntuhan jembatan akibat gerusan.
Gerusan yang terjadi umumnya diakibatkan oleh terhalangnya aliran oleh pilar itu
sendiri. Dalam pengujian gerusan pada pilar jembatan, peneliti mencoba suatu
model penanggulangan gerusan yang ada dengan chashing. Pemasangan chasing
ini bertujuan untuk mereduksi horse soe vortex yang menuju ke dasar saluran.
Adapun alat yang dipergunakan adalah satu set Recirculating Sediment
Flum dengan panjang 7 m. Bahan yang digunakan adalah pasir dengan spesifikasi
d50 0.39mm, debit aliran 3.64 l/d dengan kecepatan 0.1925m/detik, kecepatan
kritis 0.26 m/detik, tipe aliran adalah turbulen dan regime aliran sub kritis. Model
pengendalian gerusan berupa pipa PVC ukuran 32.95 mm pada pilar, dan 65 mm.
Kondisi aliran seragam permanen. Tinggi muka air yang digunakan 90 mm,
dengan dipasang pintu di ujung flum, untuk mengatur tinggi rendahnya muka air.
Pada tiap variasi ketinggian chasing dilakukan 1 kali uji. Pada tiap watu 1 menit
selama 10 menit dilakukan pengamatan kedalaman gerusan. Dilanjutkan 5 menit
selama 15 menit, 5 menit selama 30 menit, 10 menit selama 30 menit dan sisa
waktu yang ada diamati tiap 15 menit hingga tercapai keseimbangan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan adanya chasing pada pilar,
terjadi gerusan maksimal di posisi samping pilar. Hal ini disebabkan karena
intensitas aliran di sebelah pilar sangat tinggi akibat penyempitan penampang
aliran dan pengaruh horse shoe vortek. Gerusan maksimal yang terjadi pada posisi
samping chasing dengan kedalaman 20 mm, pada penempatan chasing 4/9h.
Gerusan yang terjadi meningkat seiring peningkatan ketinggian pemasangan
chasing. Sedangkan saat pengujian dengan ketinggian chasing 0 cm terhadap
dasar saluran hanya terjadi gerusan sedalam 5mm pada posisi belakang pilar. Dari
hal ini menunjukkan bahwa pilar dengan pemasangan chasing 1/9 hingga 4/9,
terjadi gerusan yang cukup besar yaitu : pada pilar dengan chasing ketinggian
4/9h kedalaman gerusan mencapai 20 mm, pada pilar dengan pemasangan
ketinggian chasing 1/3 kedalaman gerusan 15 mm, kemudian pada chasing
dengan ketinggian 2/9h terjadi gerusan 13 mm, dan pada ketinggian chasing 1/9h
terdapat gerusan sebesar 11 mm. Sedangkan pada pilar dengan ketinggian chasing
0 cm tidak terjadi gerusan di depan, melainkan pemindahan gerusan dari samping
pilar ke belakang pilar.
Download File

Tidak ada komentar:

Posting Komentar