Berbicara mengenai permasalahan lalu lintas, tentunya kita tidak akan dapat terlepas
dari faktor-faktor yang melatar belakangi terjadinya mobilitas pergerakan lalu lintas, dimana
salah satu dari faktor tersebut adalah penduduk. Mudah untuk dipahami bahwa tekanan
terhadap prasarana dan sarana transportasi di wilayah perkotaan Indonesia, khususnya
Jabotabek sangat dipengaruhi oleh intensitas dan mobilitas pergerakan penduduk antar
bagian wilayah.
Pada tahun 1990, misalnya, jumlah penduduk tercatat yang bermukim di wilayah ini
telah mencapai lebih dari 17 juta jiwa, dimana 8,2 juta merupakan penduduk DKI-Jakarta dan
8,9 juta merupakan penduduk Botabek. Jumlah ini akan senantiasa meningkat, baik yang
disebabkan oleh pertumbuhan penduduk alamiah, maupun karena migrasi yang terjadi
sebagai akibat dari meningkatnya harapan ekonomi dan kesempatan kerja di wilayah ini.
Untuk periode 1985-1990 misalnya, pertumbuhan penduduk yang terjadi adalah sekitar 2.31
% per tahun untuk wilayah DKI-Jakarta dan 4,81% untuk wilayah Botabek, sehingga rata-rata
pertumbuhan penduduk untuk keseluruhan wilayah Jabotabek adalah 3,57% per tahun.
Tingkat pertumbuhan ini diperkirakan akan terus berlanjut hingga masa yang akan
datang, meskipun dengan tingkat pertumbuhan yang diharapkan akan mengalami
penurunan, yaitu rata-rata Jabotabek untuk periode pasca tahun 2000 menjadi 2,19% per
tahun dari 3,11% yang terjadi pada periode sebelumnya. Diprediksikan bahwa jumlah
penduduk pada tahun 2000 akan mencapai sekitar 23,3 juta jiwa dan pada tahun 2015 akan
mencapai lebih kurang 32,2 juta jiwa (JMTSS). Jumlah ini berarti hampir mencapai 2x (dua
kali) lipat dari jumlah penduduk yang ada saat ini dan tentunya akan mengakibatkan
terjadinya peningkatan yang sangat berarti terhadap mobilitas perjalanan orang dan barang,
jumlah kendaraan bermotor dan arus lalu litas jalan raya.
Download File
Min.. kenapa ada beberapa file tidak bisa di download??? sayang skali,, soalnya file2 trsbt lagi saya perlu :(:(
BalasHapus